Cari Taksi yang sudah ada, kemudian naik, kataku pada Pak sopirnya " Pak, Miranda ya..Joglosemar".
"Iya mbak, lewat Tol ?" tanya Pak Sopir Taksi.
"Iya Pak, pokoknya yang cepet sampai Pak, ngejar kendaraan ke Jogja ni," kataku.
Singkat cerita, Earth dah masuk tol..nah, si Bapak Sopir menghela napas panjang.."huaaahh...Gustiiii, hidup kok kayak begini," keluh si bapak.
"Kenapa Pak?," tanyaku.
"Lha iya to mbak, dari dulu saya ya cuman seperti ini, jadi sopir taksi, berada dijalan, bahkan kadang-kadang sholat jadi terlewati."
"Wah, Pak, jangan terlewati Pak. Kan Bapak tadi pas Adzan Maghrib belum ketemu saya, deket rumah sakit tadi pasti ada Mushola," sahutku.
"Bukan cuma sekarang mbak, kadang-kadang kalau pas adzan, saya pasti masih di jalan."
"Yang penting jangan ninggalin sholat Pak, pasti Bapak lebih tahu caranya,"kataku tetep ngeyel. Tapi daripada dibilang sok teu, karena Earth juga bukan manusia sempurna, maka diamlah aku.
Kemudian si bapak sopir terbatuk-batuk.
"Maaf mbak, batuk nih," ujarnya. "Tadi minum kopi diwarung soalnya, jadi batuk gini," lanjut si bapak. Earth diam aja, cuman mikir dalam hati, ni bapak kalo emang bisa batuk karena minum kopi, kenapa dia minum kopi tadi.
Dan kemudian, sopir itu batuk lagi. " Pasti tadi airnya belum matang nih." Si bapak menyalahkan airnya. Hmmm...Earth mulai tersenyum, dan masih diam.
"Capek mbak jadi sopir taksi begini," Si bapak memulai pembicaraan lagi.
"Emang bapak sudah lama jadi sopir taksi?," tanya Earth. Gak sopan kalau gak menanggapi, lagian Earth emang suka ngobrol sama sopir..heheheh..Sama siapa aja maksudnya. Kan berguru bisa kita dapatkan dimana aja. Banyak falsafah yang mungkin tidak kita sadari akan kita dapatkan saat mengobrol dengan orang yang tidak kita kira sebelumnya. Right?
"Baru setahun mbak."
"Trus, sebelum nyopir bapak kerja apa?"
"Gak kerja mbak."
Ih.. gimana sih si bapak ini, kek lupa bersyukur jadinya, pikir Earth. Lha iya, kan udah setahun dapet kerja, lumayan kan. Kerja apa aja kalo kita lupa bersyukur, gak ada pekerjaan yang enak. Yang enak mah tiduran dirumah, uang datang sendiri..hahahaha...berarti harus punya tuyul dong..wakakakakakak..!!!
"Mana anak saya enam lagi," si bapak sopir masih melanjutkan pembicaraan.
"Whaaaa..hebat Pak, punya anak enam. Rejeki dong ya Pak, kata orang, banyak anak banyak rejeki Pak." komentar Earth. Terperanjat pula ni, dengan kondisi ekonomi yang mungkin pas-pas an si bapak sopir malah punya anak enam.
"Rejeki apa? Wong malah banyak biaya. Siapa bilang sekolah gratis, anak saya yang kedua mau saya pindahin ke STM saja, lha disuruh bayar uang gedung 2,5 juta. Dapat uang darimana saya?".
"Yaaa..berarti bapak besok jangan bikin anak lagi pak."
"Ya biarin aja, lha kalo nanti jadi lagi, ya udah. Mau gimana lagi?," Kata Si Bapak Sopir Taksi.
Ealaaahh...Cape deehh...mending diam beneran nii Earth..
Gantian Earth yang menghela napas jadinya.
Yap..begitulah,.... jadi inget buku apa yang pernah Earth baca dulu, ada kufur sengsara dan ada kufur nikmat. Means, orang yang tidak bersyujur saat diberi nikmat ataupun sedang dalam sengsara sehingga dia lupa sama Tuhannya...dan menjadi orang yang tak beriman lagi. Sengsara kok bersyukur?. Gimana coba ? Nah ini cerita orang lain yang bersyukur saat sengsara.. pada hari yang sama, profesi yang sama, beda jam aja.. Dan ceritapun berlanjut..
Saat sampai di shuttle, ternyata Elf terlambat 2 jam..waaahhh..cape' nunggu, untung ada restoran deket shuttle, jadi bisa makan dulu, dan untung Earth selalu bawa buku, jadi menunggu sambil membaca..sangat efektif untuk mengganti kebosanan. Akhirnya jam 20.30 bisa start ke Jogja dengan elf dan sesuai tiket, Earth duduk di seat 1 yakni disamping Mr. Sopir.
Sang Mister sudah agak tua.. dan biasa..mengobrollah kita. Dan hebatnya, si mister sopir ini bisa membuat Earth ngakak-ngakak dengan ceritanya. Pas pembicaraan sampai ke tayangan tipi, si mister bilang kalo suka nonton tayangan yang lucu-lucu aja. Tayangan macam Sinetron tak suka, reality show pun tak suka, karena menurut beliau, tayangan itu juga sudah di bikin-bikin jadi bukan asli. Si mister nanya : "Mbak suka liat acara apa?"
"Kartun," jawabku. Emang bener Earth suka banget nonton kartun, dan jelas gak mungkin Earth bilang suka nonton NGC atau BBC Knowledge di Indovision.. sombong amat ntar keliatannya.
"Wah, sampeyan ini punya kelainan Mbak," Ujar mister sopir.
Whahahahahah..Earth ngakak..Emang Pak, betul tebakan bapak, dan Earth juga tau kalo' Earth punya kelainan sejak kecil. Lha wong kantor an di Klaten dulu aja, Earth masih langganan Donal Bebek, dan diketawain siapa aja yang liat. Tapiii... Emang Gue Pikirin ?
Whahahahahah..Earth ngakak..Emang Pak, betul tebakan bapak, dan Earth juga tau kalo' Earth punya kelainan sejak kecil. Lha wong kantor an di Klaten dulu aja, Earth masih langganan Donal Bebek, dan diketawain siapa aja yang liat. Tapiii... Emang Gue Pikirin ?
"Hahahah, kartun menyehatkan Pak, gak ada efek samping," kubilang.
Pas pembicaraan sampai ke jumlah anak dan kerjaan, Earth nanya "Putra berapa Pak?".
"Tiga. Yang kedua sudah meninggal".
Dan si mister sopir menceritakan kedua anaknya yang masih hidup, yang pintar, yang pertama dapat beasiswa masuk perguruan tinggi di Purwokerto. Gak mau minta uang bapaknya lagi, bahkan mau beliin setrika ibunya. Sedang si adik, yang juga pintar sekarang mau masuk SMP. Dan beliau cerita akan mencari uang sekuat tenaga untuk pendidikan anaknya. Beliau gak mau anak-anaknya tidak berpendidikan seperti dia.
"Bapak dah lama jadi sopir?" tanya Earth.
"Sejak dikandungan mbak," jawabnya sambil lalu.
Wahahahahha...Earth ketawa lagi.
"Lha sekarang saya mau nyetir sambil merem aja bisa kok, tapi nanti mbak nya takut," sambungnya. Hihihihi..Earth jadi gak brenti tertawa.
"Asyik dong Pak, jadi hapal jalan".
"Asyik gak asyik tergantung kita mbak. Mau marah kalo' macet jalannya,..ya marah sama siapa..kalo' mau gak nyopir, nanti yang dirumah makan apa..yaaa..dinikmati sajalah mbak".
"Ibu kerja juga Pak?"
"Jadi Penjahit, sambil bikin kacang atom. Nah, saya kalo lagi dapat jatah gak nyopir saya bantuin istri buat nyetor kacang atom ke warung-warung, saya juga yang bungkusin kacang atom nya".
Wah hebat nii si mister sopir. Hmmm..beda banget sama si bapak sopir taksi tadi sore.
Pantang menyerah, dan dari mulai kenalan start dari Semarang sampai mau masuk Magelang sebelum akhirnya Earth tertidur, tak satupun kalimat keluhan keluar dari mulut beliau. Sempat nanya kerjaan Earth, keluarga..dan ketika tau bahwa Earth termasuk Long Distance Family, beliau malah bilang : "Enak an saya mbak, uang gak banyak tapi setiap hari kumpul sama anak istri".
Hobah, hebatnya si sopir satu ini. Dan sebelum Earth jatuh tertidur, kita berdua sempat bekerja sama mencari jalan karena jalan di Banaran Pringsurat yang mulai merayap akibat truk-truk didepan kita yang gak kuat jalan menanjak sehingga jalan pelan-pelan.
"Yap, kiri kosong Pak, lanjut aja!," dan elf pun melaju melewati beberapa mobil dari sebelah kiri. Earth gak tau penumpang lain tidur dan mungkin terganggu dengan pembicaraan kami, karena Earth sering tertawa dari omongan-omongan yang dilontarkan mister sopir. Tapi malam itu Earth banyak belajar dari dua orang sopir yang Earth temui sehari itu.
The point is : jangan banyak mengeluh... dan rupanya hal ini baru menyadarkan Earth, sapa tau sebenarnya Earth banyak berkeluh kesah yang tak Earth sadari, dan teman-teman yang mendengarkan keluhan Earth bisa jadi bosan tapi tak mampu menghentikan keluhan kita. Waaahhh...bener-bener pelajaran berharga yang tak bisa kita beli dengan gaji kita. Thanks Bapak-bapak sopir.. Earth tahu harus milih yang mana dari kalian berdua untuk dijadikan contoh.
Hmmm..akhirnya masuk rumah di jogja jam setengah dua belas malam...whuaaahhh..tapi alhamdulillah..walo pun kemalaman, tapi selamat sampai rumah..Semoga masih bisa bersyukur. Toh besok libur...horeeee.... :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar