Life is too short to wake up in the morning with regrets. So, love the people who treat you right. Forget about the ones who don't, and believe that everything happens for a reason. If you get a change, take it. If it changes your life, let it. Fight your day with your heart, get win and never surrender for what you believed. Always spread love, always thankfull for what God gives to us. Remember, no body said it would be easy. They just promised it would be worth it.



Kamis, April 19

maksud tulisan di 'LOGO' itu apa ya...????

Ada yang ingat kalimat yang ada di logo gambar atas ini? Harusnya masih dong..kita kan memakai seragamnya waktu sekolah dulu.. Yaa, benar logo itu dipakai sampai sekarang sebagai simbol pendidikan kita. Nah, disini Earth bukan sok keminter atau pura-pura pinter, tapi Earth lagi curious niii. Dan apa yang membuat Earth penasaran ????

Setau Earth, tulisan di logo diatas mengambil pepatah Jawa yang dicetuskan oleh ki Hadjar Dewantara, pendiri Taman Siswa yang ada di Yogyakarta, yang dianggap sebagai Bapak Pendidikan Nasional dan Menteri Pendidikan pertama RI. Earth tidak mempermasalahkan beberapa kawan yang berpandangan bahwa Bapak Ki Hadjar Dewantara adalah penganut faham pluralisme, dan menganut Theofisme sehingga tercetus pepatah itu, tetapi Earth cuman lihat betapa bagusnya arti yang terkandung dalam pepatah tersebut.

Setau Earth, pepatahnya adalah Ing ngarso sung tulodho, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani. Dan arti nya, adalah "didepan memberi contoh, ditengah memberi semangat dan bimbingan serta dibelakang memberikan dorongan".  Hmmm....mungkin kita harus menempatkan dimana arti harafiah itu harus dilekatkan. Dan seharusnya menurut Earth, tiga konteks kalimat tersebut tak harus dipenggal dalam penempatannya di Logo Pendidikan. 

Sekarang taruhlah pepatah tersebut di sandarkan kepada pemimpin, maka ketiganya melekat, demikian pula jika dilekatkan kepada guru yang bermakna seorang guru harus dapat memberikan tauladan yang baik kepada siswanya, seorang guru harus dapat memberikan bimbingan,semangat dan dapat bekerja sama dengan siswa demi kemajuan anak didiknya dan seorang guru harus memberikan motivasi dan dorongan kepada siswanya. Apabila dilekatkan kepada anak didik yaitu sang siswa sendiri, arti harafiahnya juga melekat. Tapi kalau cuma sepenggal saja yaitu : TUT WURI HANDAYANI saja... so..?????

Nah, inilah curious nya Earth. Kalau hanya kalimat Tut wuri handayani saja yang ada di logo pendidikan nasional kita, dimana teladan yang harus siswa tiru, dimana kerjasama antara guru dengan siswa dalam semangat dan bimbingan yang mengarahkan? Yang ada hanya dorongan dan motivasi. Dan saatnya kita juga harus berhati-hati, bukannya Earth berpikiran buruk, tetapi cerminan pendidikan nasional kita sekarang...ya begitulah...jadi persepsi dorongan dan motivasi bisa berkonotasi negatip, motivasi yang bagaimana yang dianut oleh pendidik kita, sekolah-sekolah kita kepada anak didiknya?? atau seperti : ya itu deh tugas siswa, harus manut, harus nurut, seperti kurikulum yang mau tak mau harus ditelan mentah-mentah sama siswa sekarang...jadi dimana inti pembelajaran yang sebenarnya? 

Earth pikir, siswa nanti hidup tidak hanya dalam batasan kurikulum. Dia akan hidup dalam cakrawala yang luas tak berbatas. Apabila pepatah tersebut hanya dipenggal menjadi Tut Wuri Handayani saja, seakan-akan kepada siapapun arti tersebut melekat, dia akan dihadapkan kepada suatu sistem yang tak bisa ditolak. Tidak ada pendapat dan ide kreatif yang seharusnya dimunculkan disitu, dan lebih parahnya tidak ada suri tauladan dan bimbingan dalam melangkah... That's too bad, I think..!!!

jadiii...ayamkuuu..????
hahahahah....begitulah 'curious'ku seperti larinya ayam yang entah kemana..mungkin dia jadi kaldu, mungkin dia jadi fried chicken atau dibudidayakan manusia-manusia untuk dihabisi pada akhirnya....

    

Minggu, April 1

'hanya' tidur

Mimpiku.....Apa mimpiku.....Apa mimpikuuuu??? 
Dan otakku menjawab sendiri, Retoris : "Banyak,.....buanyak,.......buanyaaaaakkk....sangat buanyaaaakkk mimpimu......, seperti peluh-peluh yang sekarang bergulir dari kulit kepalamu." 
Arrrggghhhhh.................................!!!!! 


"Kapan mimpiku terwujud? Kapan Engkau wujudkan mimpiku, Tuhan???" Tanyaku.
Dan Tuhanpun menjawab : "Banyak yang sudah Kuwujudkan!!! engkau tak sadar, kau kebanyakan mimpi, kau kebanyakan bermimpi, kau kebanyakan tidur!!!"
JLEB..!!! Dan jawaban Tuhan dalam mimpiku itu membuatku terbangun.
Aaarrggghhhhhhh..................!!!!

Tidur? Kata itu berputar-putar, mencari kunci, berusaha untuk membuka pintu otak. "Tapi kujarang tidur!", marahku meluap. "Tlah kuhabiskan malam ku dengan mengisi kesibukan yang kumampu. MengingatMu dalam dzikir diamku. Kubaca ayat suciku. Kubasuh mukaku dengan wudhuku. Kubaca buku-buku bacaan baru dan lawasku. Kulihat kotak elektronik yang seringnya bahkan kulupa dimana tombol off kotak sialan itu berada. Kupandangi gambar orang-orang kesayanganku yang hanya diam memandangku kembali, dan juga, kuurai airmataku"
Arrrrrggghhhhhh................" Kau tahu Tuhanku ?? aku jaraaaang tiduuuur..!!!" Pekikku, masih dalam letupan magma.


Pintu otakpun terbuka.
Tidur?
Tidur adalah saat matamu terpejam, teristirahat dalam dunia bayang, termatinya otak sesaat, dan saat keluarnya liur kesedapan. 
Atau tidur sebenarnya adalah saat kau diam, tak berdaya atau kau buat dirimu tak berdaya, tanpa makna, tanpa usaha, dan tanganmu yang menjulur menengadah, memaknai semua keinginanmu.

Dan saat yang kau buat hanyalah mimpi, hanya mimpi, dan begitu banyak mimpi, kenapa saat ini kau hanya mempertanyakan kapan terwujudnya mimpimu? 

Aaarrrrgggggghhhhhhhhhh...........!!!!!!