Ada yang ingat kalimat yang ada di logo gambar atas ini? Harusnya masih dong..kita kan memakai seragamnya waktu sekolah dulu.. Yaa, benar logo itu dipakai sampai sekarang sebagai simbol pendidikan kita. Nah, disini Earth bukan sok keminter atau pura-pura pinter, tapi Earth lagi curious niii. Dan apa yang membuat Earth penasaran ????
Setau Earth, tulisan di logo diatas mengambil pepatah Jawa yang dicetuskan oleh ki Hadjar Dewantara, pendiri Taman Siswa yang ada di Yogyakarta, yang dianggap sebagai Bapak Pendidikan Nasional dan Menteri Pendidikan pertama RI. Earth tidak mempermasalahkan beberapa kawan yang berpandangan bahwa Bapak Ki Hadjar Dewantara adalah penganut faham pluralisme, dan menganut Theofisme sehingga tercetus pepatah itu, tetapi Earth cuman lihat betapa bagusnya arti yang terkandung dalam pepatah tersebut.
Sekarang taruhlah pepatah tersebut di sandarkan kepada pemimpin, maka ketiganya melekat, demikian pula jika dilekatkan kepada guru yang bermakna seorang guru harus dapat memberikan tauladan yang baik kepada siswanya, seorang guru harus dapat memberikan bimbingan,semangat dan dapat bekerja sama dengan siswa demi kemajuan anak didiknya dan seorang guru harus memberikan motivasi dan dorongan kepada siswanya. Apabila dilekatkan kepada anak didik yaitu sang siswa sendiri, arti harafiahnya juga melekat. Tapi kalau cuma sepenggal saja yaitu : TUT WURI HANDAYANI saja... so..?????
Nah, inilah curious nya Earth. Kalau hanya kalimat Tut wuri handayani saja yang ada di logo pendidikan nasional kita, dimana teladan yang harus siswa tiru, dimana kerjasama antara guru dengan siswa dalam semangat dan bimbingan yang mengarahkan? Yang ada hanya dorongan dan motivasi. Dan saatnya kita juga harus berhati-hati, bukannya Earth berpikiran buruk, tetapi cerminan pendidikan nasional kita sekarang...ya begitulah...jadi persepsi dorongan dan motivasi bisa berkonotasi negatip, motivasi yang bagaimana yang dianut oleh pendidik kita, sekolah-sekolah kita kepada anak didiknya?? atau seperti : ya itu deh tugas siswa, harus manut, harus nurut, seperti kurikulum yang mau tak mau harus ditelan mentah-mentah sama siswa sekarang...jadi dimana inti pembelajaran yang sebenarnya?
Earth pikir, siswa nanti hidup tidak hanya dalam batasan kurikulum. Dia akan hidup dalam cakrawala yang luas tak berbatas. Apabila pepatah tersebut hanya dipenggal menjadi Tut Wuri Handayani saja, seakan-akan kepada siapapun arti tersebut melekat, dia akan dihadapkan kepada suatu sistem yang tak bisa ditolak. Tidak ada pendapat dan ide kreatif yang seharusnya dimunculkan disitu, dan lebih parahnya tidak ada suri tauladan dan bimbingan dalam melangkah... That's too bad, I think..!!!
jadiii...ayamkuuu..????
hahahahah....begitulah 'curious'ku seperti larinya ayam yang entah kemana..mungkin dia jadi kaldu, mungkin dia jadi fried chicken atau dibudidayakan manusia-manusia untuk dihabisi pada akhirnya....