Semalam Earth berusaha menyelesaikan satu buku yang sudah ngendon satu bulan dikamar. Buku itu termasuk beberapa buku yang lama terlantar karena ada beberapa seri drama korea yang mencuri perhatian...#eaaaaa...
Lho, bukankah hidup itu harus seimbang? Jadi kalo Earth suka musik hingar, metal yang nge-ground habis, dan bukan lagu-lagu K-Pop, maka jangan kaget kalo Earth juga bakal termehek-mehek dengan tumpukan tisue akibat melihat film drama termasuk seri drama korea ini...wihihihihi...
Buku apa yang kembali mencuri perhatian Earth saat itu ? Hmmm..... buku ' Negeri Para Bedebah' karangan Tere Liye. Kenapa mencuri perhatian ?? hmmm...gaya bahasa yang lugas, tanpa takut.....dan ha ha ha ha ha....dari baca buku itu, baru Earth tahu arti sebenarnya dari pernyataan 'Dampak Sistemik' saat keputusan bail out Bank Century. Entah buku itu kisah nyata, entah satir dan menyindir masalah Bank Century dan apa yang terjadi saat itu 'dulu' ..... yang jelas, itu hanyalah sebuah novel. Dengan pengantar : Cerita ini adalah fiktif. Apabila ada kesamaan nama, tokoh, tempat, dan alur cerita, itu hanyalah kebetulan belaka. :)
Dulu Earth sempat dengar gebyar film "Hafalan Shalat Delisa" begitu banyak yang membicarakan. Tapi Earth gak lihat filmnya ataupun membaca bukunya. Dan saat Earth jalan-jalan di toko buku, judul 'Negeri Para Bedebah' menyita perhatian Earth saat itu. Jadi Earth tak tahu buku-buku karangan Tere Liye lainnya (means : gak pernah baca bukunya). Ternyata gaya penulisannya asik, dan baca dari beberapa berita, buku-buku karangan Tere Liye banyak membuat orang menangis karena terharu seperti Hafalan Shalat Delisa itu. Hmmm.... mungkin saatnya berburu lagi, tapi ada pula ulasan seseorang yang menyatakan bahwa banyak karangannya yang girly habis. Nah, kalo genre nya girly, emang Earth kurang terlalu suka sekarang, mungkin karena faktor " U " ya ?? heheheheh.... umur maksudnya !!!
Nah, buku 'Negeri Para Bedebah' ini bukan girly, bahkan kau langsung merasa bahwa sang pengarang adalah laki-laki.... tapi yang pernah membaca beberapa buku Tere Liye lainnya selalu menebak dia adalah perempuan. Itulah hebatnya penulis, bila dia bisa berperan dalam beberapa karakter. Arti 'bedebah' di buku ini bisa jadi adalah seorang yang benar-benar pintar, pintar yang artian harafiah adalah pintar = pandai yaitu seorang mahasiswa yang sangat pandai sehingga para dosen dalam pembicaraan antar dosen menjuluki mahasiswa itu dengan 'bedebah'. Tapi kemudian bedebah nya bisa juga berarti pintar = licik, dan kemudian bedebah nya akan bisa berarti bedebah yang benar-benar bedebah.....hahahahahaha.
Ocre,...seperti biasa, Earth bilang : 'Every books will open our mind' ....always like that. Dari halaman di buku itu, yang paling berkesan ada di halaman 292, saat percakapan Tommi dengan Opa nya. Check it out.....!!!
Ada banyak momen spesial ketika kita belajar sesuatu. Termasuk saat kita sudah remaja atau tumbuh dewasa. Kata Opa, " Melakukan perjalanan, bertemu banyak orang, membuka diri, mengamati, mencoba sendiri, memikirkan banyak hal, adalah cara tercepat belajar. Kau bisa jadi tukang kayu yang baik jika berhari-hari mengunjungi lapak tukang kayu yang sedang sibuk membuat meja, kursi, pintu dan sebagainya. Kau juga bisa menjadi tulang las, tukang cat, pembalap, penembak, penjahat atau apapun jika menghabiskan waktu bersama orang-orang dengan profesi itu. Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadarinya, menghabiskan hari dengan rutinitas itu-itu saja tapi pengetahuannya tidak berkembang. Bagaimana mungkin, misalnya, kau setiap hari menumpang kereta, tapi tidak pernah tahu bentuk ruangan masinis". Opa terkekeh. "Kalau kau autodidak yang baik, kau bahkan sudah bisa mengemudikan kereta, Tommy."
Benar - benar ini adalah negeri para bedebah !!!!!
Did U get it ????
:))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar