Life is too short to wake up in the morning with regrets. So, love the people who treat you right. Forget about the ones who don't, and believe that everything happens for a reason. If you get a change, take it. If it changes your life, let it. Fight your day with your heart, get win and never surrender for what you believed. Always spread love, always thankfull for what God gives to us. Remember, no body said it would be easy. They just promised it would be worth it.



Kamis, April 21

Kartini, Kartinem, Kartinah, Karissa, Karrine,.... what would U like to be ?

Haiiii... mother, ibu, istri, daughter, sister, tante, mak, mbok, .... selamat hari kartini. Pasti tau dong tanggal 21 April adalah hari kartini. Dan bagi semua wanita di Indonesia bahkan juga di luar Indonesia I believe pasti banyak yang tahu juga sosok Ibu Kartini. Dikantor, sekarang banyak yang diwajibkan mengenakan kebaya pada hari ini, sedangkan dulu cuma di sekolah-sekolah sampai dengan tingkat SMA. Hmmmm.... ada apa dengan kebaya?. Selebrasi nya sih oke.. buat tetap mengenang sosok beliau dan semangatnya. Tapi sampai sekarang earth masih penasaran, siapa sebenarnya pencetus kata emansipasi wanita. Hmmm... musti ketemu mbah dulu buat nanya.. yak mbah google namanya.... hahahah

Bagi earth, hari kartini sama dengan hari ibu, womans day atau semua hari yg berkaitan dg perempuan. Tapi kenapa di Indonesia yg terpopuler adalah Hari Kartini?. Itulah hebatnya doktrin masa lampau. Sampai pelosok dan penjuru daerah minus pun di Indonesia pasti taulah peringatan Hari Kartini. Berbeda dg hari-hari yg berkaitan dg perempuan seperti sekarang.. yang banyak tau adalah orang yang mau tau saja.. hahahah... kalo' dulu harus tau karena doktrin nya mewajibkan untuk tau.

Mumpung earth sedang semangat nulis di awal Hari Kartini (dan earth hari ini juga pake baju ber genre kebaya pula..).. huhuhuhu.... ada hal yang sangat mengganjal di hati, ketika seorang kawan called syaecho si syaechopat gila.. hendak menulis sesuatu ber label materialism anti klimax... and sharing with earth about a carrier woman right now. Si syaecho belum beristri dan mungkin menginginkan istrinya bukan seorang wanita karir atau wanita bekerja tetapi masih memperhatikan anak dan keluarganya...(entahlah). Yang jelas si temen gila earth itu sedang bersedih melihat beberapa wanita bekerja yg sempat dilihatnya. Dan silahkan siapapun yg mau nyimak cerita earth.. ambil napas yg banyak, siapin camilan, karena it would be take along story. (emang ada yg baca my blog ? heheheh... meneketehe.. earth cuman nulis.. terutama buat nyemangati earth sendiri..) I want to give an appreciate for myself.. 

Disini earth tidak menghujat, melemahkan, memojokkan siapapun, ataupun bermaksud sombong..... disini adalah life lines earth to be a mother earth.. apa yang earth alami sejak kecil till now.. dan itulah yg membentuk earth seperti sekarang ini. Tak ada kesombongan, tak ada penyesalan.. semoga kelak, saat my sons want to read his mother's blog tau, dan bangga dengan emaknya, dan knows that his mothers really.. really loves her sons too.. too... too much.. walopun sekarang tidak setiap hari didekatnya, dan ibunya adalah seorang wanita karir, means wanita bekerja bukan hanya ibu rumah tangga.    And here we go.........

Earth lahir di kota kecil Sukoharjo- Solo Jawa Tengah. Dengan bapak seorang PNS dan terakhir beliau adalah Kakandep di Wonogiri. Ibu seorang wiraswasta, mulai dari "hanya" ibu rumah tangga (beliau lahir di dusun kecil bernama Ngrompak Wonogiri), sampai kemudian buka toko bensin kecil, sampai menjadi bengkel dan toko oli yg lumayan, dan terakhir saat earth mulai masuk kuliah, ibu menjadi seorang kontraktor, padahal ibu SMP pun bahkan tidak lulus. Bagi earth, beliau berdua adalah orang-orang luar biasa yang membentuk earth menjadi sekarang ini. Ada beberapa hal yg earth setuju atas pola pengasuhan mereka, tapi banyak pula yg tak earth setujui.

Hal yg earth selalu ingat dan selamanya akan earth terapkan dalam mendidik anak-anak adalah bapak earth yang tidak pernah bentak-bentak anaknya, nasehat beliau adalah : Kamu besarnya pingin jadi   "orang"  , apa jadi   "kere" ?  hahahahaa.... kasar tapi mengena. Petuah lain adalah :  Jangan pernah merasa "nduweni",   "lembah manah"  terhadap sesama,  "ngajeni wong liyo, wong cilik ojo dilalekke.  Means :   Jangan merasa "punya",  sopan santun terhadap sesama, hormati semua orang, orang miskin jangan dilupakan.  Kata bapak juga : Jangan pernah lupakan sholat, Hebat kan..!!!  Dan Ibu saya, beliau tidak pernah memanjakan anaknya walaupun ada pembantu dan materi dianggap cukup. Kami anak2 nya bisa mengerjakan semua tugas rumah, dari menyapu, ngepel, mencuci.. bahkan kakak jago masak seperti ibu, kecuali earth.. hihihi.. earth mah mending disuruh nyetrika atau mencuci daripada masak. Hmmm... jadi kami bukan anak2 yang manja.  And earth always thanks to my beloved parents.. semoga earth bisa membahagiakan mereka. Amien..

Tetapiiii... ada beberapa hal yang tidak earth sukai juga. My parents sering pula mengedepankan materi. Terutama ibu yang berusaha mengumpulkan materi sebanyak-banyaknya untuk kehidupan beliau dan anak2nya. That's I dont want it. Jadi waktu beliau buat kami, kami rasa kurang. Itu dapat dimaklumi mungkin karena ibu dahulunya anak kepala desa di suatu dusun yg jaman dulu kepala desa adalah termasuk orang terpandang dan sekarang setelah menikah dekat mertua, harus bekerja sendiri, sementara gaji bapak kala itu sebagai guru sangat tidak layak, sehingga Ibu kemudian mencoba berwiraswasta dan berhasil. Dan pula, Bapak dan Ibu bukan tipe orang yang mau memuji keberhasilan anak didepan anaknya, tetapi memuji kami didepan orang lain dimana kami tidak berada di situ. Jadi pola pengasuhan lama. There's no reward with appreciate. Reward kami adalah berupa barang-barang kebutuhan kami, sepatu bagus, baju bagus, motor bahkan mobil. That's I really dont want it. Entah kenapa, earth berjanji saat itu, suatu hari kelak, ketika earth sudah punya anak, kami akan membentuk keluarga yg perasaannya terjalin kuat dengan bermain bersama, jalan bareng, makan.. pokoknya menghabiskan banyak waktu buat anak2, dan earth sangat iri dengan teman SMP yg keluarga biasa tapi asiiik banget kala berkumpul bersama ayah dan ibunya.

hmmm....kenapa pola asuh orang jaman dulu berbeda ya dengan sekarang. Karena pendidikan, media, atau apa ? Apakah para wanita saat ini sudah pintar-pintar karena banyaknya media, tingginya tingkat pendidikan dan sebagainya? Dan pastinya dengan kepintarannya, pasti dong pola asuh anak dan keluarganya lebih oke dibandingkan dengan orang jadul. Itu idealnya. Tetapi kenapa teman saya si syaechopat gila gak pingin istri wanita karir? Ada apa dengan wanita karir ? Apakah akan sama dengan yg earth rasakan waktu masih ikut orangtua? Ternyata si syaechopat gila pernah nguping cerita ibu-ibu dikantornya dan di sekelilingnya, tentang materi yang harus mereka kumpulkan dengan dalih atas nama semua demi anak, demi kemajuan anak, banyaknya pembantu dan baby sitter dirumah dll. Yaaa.. wajar deh, kalo si gila itu jadi muak dan gak kepingin punya istri wanita karir. Aha ha..!!!

Kembali ke cerita jadul earth. My life lines. Saat earth habis menikah, earth ditempatkan di Klaten dan my husband di Magelang. Kami ambil jalan pintas kost di Jogja untuk bertemunya. Saat itu earth kost di rumah seorang karyawati Bank terkenal di Jogja. Si mama nih berangkat pagi dan pulang nyampe rumah jam 7 malam. Saat berangkat si kecil umur 3 tahunan belum bangun, dan saat pulang si kecil waktunya mau berangkat tidur. Si mama, saat itu earth lihat, begitu pulang cuma lihat si kecil sebentar, nanya2 ke pembantunya, kemudian bersihin diri sendiri (bekas make up dll), mandi dan kemudian masak (entah masak entah nyiapin bahan masakan) buat besok. Dan sikecil? dia tidur dengan ditidurkan sang pembantu, dikelonin, ditungguin. Hmmm... dan benar, saat mbak Yah (nama pembantu tersebut) pulang karena harus pulang kampung (gak tau kenapa), si kecil sakit merindukan mbak Yah nya. Dan si mama terpaksa harus cuti untuk mengantarkan si kecil ke kampungnya Mbak Yah. Duuuhhh... mama, itu anak siapa? Dan saat itu pula, earth berjanji dalam hati, siapapun pembantu yg akan ikut earth nanti, saat earth punya anak, mereka adalah anak earth, bukan anak pembantu. TITIK..!!

Dan ketika earth bisa mengajukan pindah mengikuti suami,  tidak sekantor, tapi bisa serumah, earth mengajukan tawaran tak tertulis, bahwa dimanapun kami tinggal, anak2 ikut ibunya, dan jarak kantor dan rumah harus terjangkau oleh si ibu. Karena baru 4 tahun ini earth punya rumah sendiri. Jadi setiap kontrak, selalu kontrak yg dekat kantor earth. Suami biar yg laju, melanglang buana.. hahahah biarkan saja. Dan cara mengakali intensitas ketemu dengan anak adalah dengan beberapa hal, misal saat sudah beranak pinak, tetap harus ada pembantu (lha emang siapa yang nungguin anak kita pas dikantor kalo' bukan mereka? Orangtua kita? ayolah.. jangan merepotkan masa tua beliau-beliau lah), nah.. si kecil harus tetap dapat hak sang ibu, yaitu ASI. Itu hak mereka lho. Kita tidak boleh semena-mena mencari alasan untuk tidak menyusui mereka. Earth minta ijin kepala kantor, minta ijin setengah jam buat pulang untuk menyusui. Alhamdulillah, walaupun bekerja sampai sore, kedua anakku full ASI sampai umur 2 tahun. Alloh memudahkan jalan, ketika kita berniat baik. Itu saja. NIAT..!!!.. Dan si pembantu dibilangin, ketika adik gak terlalu rewel, jangan diberi susu ya.. biar nanti minum ASI saja. Dan saat si buah hati sudah mulai makan makanan pendamping ASI, saat istirahat siang, pulang dong kalo memang masih bisa. Suapin sendiri. Kalau bikinnya kita pasrahkan kepada orang lain tidak masalah, asal kita pantau cara dan kebersihannya. Lebih baik kita dekati buah hati kita daripada kita dekati alat masak kita. Beda kalo' si buah hati sudah mulai agak besar, si mama juga harus bisa dong nyiapin makan mereka. Sekali lagi NIAT..!!! Apapun kondisinya pasti ada jalan bagi semua wanita karir. Cari jalan.. Alloh will give You way if You want..!! Dan alhamdulillah, semua anak-anak earth tak ada yg ngekor si Mbak, walaupun si Mbak ikut earth sejak earth hamil sampai 7 tahun kemudian baru keluar karena harus menjaga anak kakaknya. Bahkan si Mbak ada yg nangis krn asuhannya gak mau sama Mbak saat earth dirumah.. hahahahaha. Kalo hari sabtu minggu 2 pembantu earth liburkan. Semua pekerjaan dirumah harus dikerjakan earth saat itu, termasuk juga mengurus anak. Kek sombong ya kalo gini jadinya... ahahahah.. 

Life lines selanjutnya adalah saat earth dapat meneruskan sekolah lanjutan earth di Jogja. Pingin kembali ke dunia kampus, dunia liberal dan demokrasi, rehat dari kantor, rehat dari birokrasi. Dan sayangnya sekarang banyak dosen yang mulai tidak berdemokrasi tetapi ber birokrasi.. aaahh.. too bad!!. Okey, lanjuuut, saat itu earth jadi tukang ojeknya anak2. Yup, ada gerobak dirumah tapi earth tak bisa nyetir.. pake motor, pake jaket kulit, tutup muka, sarung tangan eiger, bawa laptop, jeans dan sepatu kasual,.. naaaahh.. earth sudah cukup tampan untuk itu.. dan senangnya bisa mengecoh orang melalui penampilan.. hahahah.. Saat tesis, ambil buku di perpustakaan kampus, bawa ke TK, nongkrong disana, di taman bermain, rangkum buku sambil liat my lil son maen luncuran.. sedaapnya.. kalo si kecil dah masuk kelas, telinga pasangin earphone, sambil ngetik dibawah pohon. Saat capek pergi ke kantin TK.. Beberapa kali ke kantin ternyata pemandangan tak pernah berubah. What was happened in there?.. membuat shock ternyata.. para ibu-ibu pengantar anak2 TK yg gak pulang, nongkrong di kantin, gosip.. biasalah mak-mak.. dan yg jadi bahan omongan adalah seputar kehidupan mereka, menu, gosip di televisi, pamerin kalo dah bisa FB an, atau barang2 lain yg sempat terbeli. Dan kalau bosan, mereka akan pergi untuk wisata kuliner bergantian tempat sambil menunggu anak pulang. Sejak masuk TK sampai hampir selesai tak satupun dari ibu-ibu yg penampilannya.. alamaaakk.. toko pakaian dan toko emas berjalan.. tak ada yg bawa buku untuk dibaca. Kalaupun ada yg baca, bawanya majalah infotainment.. Duh. Bukannya earth sok-sok an, tapiii.. sedih liatnya. Dan saat itu earth bersyukur karena earth walopun naek motor, earth bisa keluar masuk perpustakaan, masuk kampus, dan saat itu pula earth bangga dianggap wanita bekerja yg kata banyak orang wanita bekerja kurang perhatian ke anak dan meninggalkan kewajibannya sebagai laiknya seorang ibu. Dan karena sering bawa buku, earth dikira adalah seorang guru.. dan tidak layak untuk dimasukkan ke kelompok arisan mereka. Alhamdullillah. Huahahahahah...

Ada beberapa hal yg membuat seorang wanita bekerja masih bisa memaksimalkan dirinya. Saat bekerja, kita akan dapat penghasilan sendiri. Kita sebagai ibu dapat meringankan beban suami, walau sebaik-baiknya adalah bisa bekerja dirumah.. tapi tak semua ibu punya wawasan berwiraswasta yg baik. Adakalanya pilihan untuk menjadi pegawai negeri atau pegawai swasta bisa dijalankan. Menurut earth, semua itu kembali ke individu bukan melihat atas profesinya. Dan NIAT.. sekali lagi NIAT. Pas KKN di jogja juga, earth lihat ibu-ibu rumah tangga yang membeli makanan jadi buat bayi-bayi mereka. Lha wong bikin sendiri aja lebih murah dan lebih higienis kok daripada beli instan di toko. Ealah.. itu ibu rumah tangga lho, yg maaf tidak berpenghasilan. Melihat sesuatu memang tidak boleh dari satu sisi, berjalan tidak dengan satu titik keseimbangan.. (pinjem quote nya alien).. nah, tidak semua wanita bekerja, berkarir itu buruk. Dan ibu-ibu yang tidak bekerja, harusnya juga mau dong meningkatkan pengetahuan mereka, tidak boleh stagnan. Tapi kecenderungannya mereka, maaf, yg tidak bekerja sering-seringnya malah menghamburkan uang suaminya, dengan alasan arisan, yg wajib memakai dresscode saat arisan, dan nominal arisannya juga tidak tanggung2, bisa buat ngasih makan orang miskin sekampung, dan saat2 tertentu wajib ikut berlibur sebagai isian kegiatan arisan.. Ealaaahhh lagi.!!


Dan saya bangga sebagai wanita bekerja juga sebagai wanita yang dapat memperhatikan anak-anak saya. Entah ini berkesan sombong atau apalah.. Tapi ini bentuk apresiasi saya terhadap diri saya pribadi. Tapi earth suka sedih karena jauhan gini, ya kembalikan ke hikmah lagi aja kalo sedihnya kumat. Ayo.. semua wanita karir di Indonesia, jangan kalah dengan ibu-ibu rumah tangga dirumah. Kita juga bisa membuat anak-anak kita menjadi hebat, tidak kurang perhatian, suami tambah sayang dan semuanya. Dan bagi ibu-ibu rumah tangga, ayoo jangan kalah dengan kami para wanita karir, semoga ibu-ibu rumah tangga bisa meningkatkan pengetahuannya, menambah wawasan, lebih care terhadap perkembangan anak dan keluarga, dan tidak ikut tergelincir dalam arus budaya komunikasi yg bisa jadi menyesatkan pola pikir kalian. 


Hobaaahh.. selesai juga unek-unek earth sebagai wanita bekerja di luar rumah. Earth hanya seorang perempuan yang ingin memaksimalkan keperempuanan earth buat keluarga. Walaupun dalam hati, pingiiin banget bisa selalu dekat anak-anak dirumah......aaah ada saat nya earth.. ada saatnya... Yang diatas selalu Maha Tahu. Semoga si syaecho syaechopat gila juga sempat mampir kesini.. There was more potention with all woman.. and it doesn't look for what her job, but from her inside.


2 komentar:

go_Blog!! mengatakan...

haha...
materialisme anti klimax sudah di ulas disini dg bahasa yang berbeda.
tentu saja dg penyajian yang lebih santun sebagai sesama wanita..haha
saya pengen bikin notes yg lebih menggigit wanita2 disana.bila perlu mereka marah, gemes seperti ngeliat artis idolanya..wakakakak

ga ada bantahan, over all, akur, salute buat earth!

earth-heart mengatakan...

jiahahahhah...ternyata syaecho sudah mampir dan tertipu...
wakakakakak.. ayo panasi semua wanita yg tidak bersyukur menjadi wanita.. gw pasrahin ke lu,...

*joget-joget tendang syaecho..(this is for U )