Life is too short to wake up in the morning with regrets. So, love the people who treat you right. Forget about the ones who don't, and believe that everything happens for a reason. If you get a change, take it. If it changes your life, let it. Fight your day with your heart, get win and never surrender for what you believed. Always spread love, always thankfull for what God gives to us. Remember, no body said it would be easy. They just promised it would be worth it.



Jumat, September 20

Mudah??....Tentu tidak, kawan!!!


Keluhan........keluhan......keluhan. Oooh...how I need a shoulder to cry on. Aku butuh ember untuk bebeberapa muntahan yang membuatku mual....... And I started to yell, loudly.........


Beberapa hari yang lalu, saya merasa tidak kompeten,baik dalam pekerjaan ataupun dalam pengetahuan yang saya miliki. Entah kenapa. Tidak ada rasa percaya diri. Stagnan. Beberapa hal, seem not going well, I though. Dan itu berarti saat-saat saya merasa tdak yakin atas semua kemampuan saya.


Well saat saya membaca bukunya Erbe Sentanu, "The science and miracle of zona ikhlas, Aplikasi Tehnologi Kekuatan Hati", saya memang lebih merasa adem, lebih tenang, karena sesungguhnya Alloh adalah Sang Great Design. Pengatur alam semesta, dan harusnya rancangannya tidak perlu diragukan lagi, atas life lines kita. Tetapi walaupun demikian, ajaran ikhlas dan pasrah, kitapun harusnya menyeimbangkannya dengan ajaran lain, yaitu berusaha dan berdoa. Karena memang hidup harus seimbang, to be balance.

Saya yakin seratus persen, apa yang teralami kemarin, pasti pernah dirasakan orang lain pula. Sering saat itu terjadi, keinginan untuk mengeluh, curhat, curcol, atau apalah sebutannya, kepingin saya lakukan. Tapi pada saat moment ingin mengeluh itu, kebetulan tak kutemukan ember untuk menampung muntahan. Disaat yang sama, orang yang paling dekat adalah pasangan kita, means, husband or wife, jika sudah berkeluarga, atau sahabat dekat, teman, rekan, tetangga, siapapun itu yang kita anggap kita sangat dekat dengannya, ternyata mungkin sedang dalam masa-masa sulit pula, atau dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk menyodorkan bahu mereka ke kita. So, what must we have to do?

Hmmm......saat situasi sedang tidak baik tersebut, jalan satu-satunya adalah healing by myself.... DIY...do it by yourself......mudah?? tentu saja tidak. Kenapa tidak mudah? karena fitrah manusia adalah mengedepankan egonya. Saat sesuatu tak berpihak padanya, maka ego itu akan muncul secara alami. Mengeluh, menyalahkan keadaan, marah, memaki atau ujungnya pasrah tanpa usaha.

Dan apakah saya termasuk manusia super yang mudah healing by myself?? tidak.....jelas jawabnya tidak. Saat itu, saya hanya berusaha memasrahkan diri padaNya. Karena saya muslim, biasanya dengan sholat atau mengaji, akan sangat membantu menenangkan diri. Sialnya saat itu sedang haram sholat....jadi mungkin karena hormon sedang berubah, efeknya perasaan marah lebih mendominasi dan menyalahkan teman-teman yang saya anggap dekat dan mereka seakan-akan lupa akan keberadaan kita. Heeeeeeeehhhhh.....

Saya harus menyadari tidak boleh memaksa teman-teman saya untuk menerima semua keluhan atas masalah kita, tentu tidak. Lha njuur piye?? Entahlah, bingung juga saat itu. Tapi sesaat teringat akan yel-yel jantung sehat, senam yang mulai saya biasakan di perumahan, walaupun pesertanya baru beberapa ibu-ibu, bahkan belum mencapai sepuluh peserta.... hehehehe....dan tentu saja yang mengajak harus mau jadi volunternya, yang mau nyari gurunya, nyiapin alatnya, ubo rampenyalah, asal guyup dan rukun, dan yang jelas bisa membuat saya beranjak dari tempat tidur pagi-pagi sekali di hari minggu. Oh yeaaah.....

Nah, salah satu yel nya adalah "Hadapi Stres".....yes, bukan "Hindari Stres" tapi hadapi. Ayooo....hadapi Earth!!!....Harus selalu ingat, bahwa Tuhanmu lebih menyukai orang yang berusaha bukan yang hanya pasrah....lha kalau cuman pasrah apa fungsinya doa??? Bukankah doa juga termasuk usaha?? Mudah??? Hanya teori yang mudah, praktek itu susahnya minta ampun. Saat sadar diri, semua perasaan tidak kompeten, tidak berarti, merasa sendiri hanyalah perasaan yang merusak, lebay dst, dsb, dll. Tapi kalau pas tak sadar diri, ya itu menyalahkan keadaan, marah, memaki, tidak terima dst, dsb, dll.

Sementara banyak orang masih memikirkan untuk masih bisa makan agar masih bisa tetap menyambung nyawanya, semua perasaan lebay itu tidak ada artinya. Tapi juga tak bisa serta merta dienyahkan. Apa yang dikatakan orang bahwa semua orang punya masalah, itu benar. Ya begitulah hidup. Hmmm....sayangnya ada  beberapa orang yang merasa masalahnya begitu berat dan memilih suicide sebagai tujuan akhirnya. Well, suicide tersebut hanya jalan tol, jalan bebas tes ke neraka, bagi mereka yang meyakininya adanya surga dan neraka....Masalah di  dunia berakhir tapi tidak di after life......

Membuat diri sendiri tak termenung, cari kesibukan seperti membaca, nonton tipi, nonton film, muter-muter naik motor,..eh BBM mahal yak?....hehehhee.... hanya itu yang bisa saya lakukan....yaaa melakukan aktifitas manusialah, dan saat bosan menyerang, ganti aktifitas lagi, sampai ngantuk dan tertidur. Kalau dikantor???..ambil nafas dalam-dalam kalau serangan datang. Yang jelas, semakin bertambah umur, kita toh tak bisa mengharapkan banyak teman yang siap menyodorkan bahu mereka kepada kita. Mereka semua juga disibukkan dengan berbagai masalah. Bagaimana kalau kita yang sekarang ganti mengambil peran, menyodorkan bahu kita pada mereka. 
Mudah???? 
Oalaaahh....tentu saja tidak, kawan!!!!

Masjid megah di kampung miskin

Hari minggu, jam 10 pagi, me and my 2 tigers udah nyampe di stasiun Maguwo, sedkit berpacu dengan waktu alias mbalap. Do you know what means of 'mbalap'???.....yes, ngebut sodara....hihihihi....karena berangkatnya mepet pet. Hmmm....dan ternyata, tiket kereta ke Solo sudah habiiisss......aaaaahhh.... Harus nunggu 1 jam lagi untuk the next train, dapat tiket, tapi tetep berdiri, and my boys didn't complain at all....keren kalian sayang!!

Yap, saat itu kami sedang dalam misi khusus, melihat tambahan keluarga baru, si mungil Raka, the next generation....wahahahah.... Dan Eci, my lil son so excited, soalnya dia kepingin punya adik lagi...yang sayangnya keinginannya sampai sekarang masih menggantung di awan-awan, nunggu approve dari Yang Maha Memberi Kehidupan... Kalo ingat ini, ingat orang-orang yang susah punya anak dan kontras dengan mereka yang lebih suka membunuh dengan menggugurkan kandungan....hmmm,....

Ternyata kedatangan kami bertiga yang langsung menuju rumah yang juga disambut dengan hujan deras....yup, just three of us, soalnya si ayah sedang menunaikan tugas negara,...halah,...membuat surprise sang eyang kakung, my beloved father. Memang saat itu kami tak beritahukan misi khusus kami...bahkan eyang putri yang masih di toko sedikit marah, karena kami tak mampir ke kiosnya..heheheh..padahal tempatnya kelewatan. Aah, sayangnya Bapak rupanya sedang kambuh jantungnya, yang dada kirinya beberapa hari terasa agak panas. Tubuh tua beliau dan penyakit jantungnya tak menyurutkan kegiatan beliau sehari-hari. Beliau bukan tipe pemalas yang hanya mau duduk-duduk menikmati suasana hari. Sampai kami, putra-putrinya yang mengingatkan beliau untuk lebih sering istirahat, harus menahan sabar. Pasiennya tak pernah mau nurut. Demikian pula dengan eyang putri, juga ada pembengkakan jantung, efek dari darah tinggi, di masa tua beliau, setelah bapak pensiun malah membuka kios di Kawasan Beteng Solo. Kata beliau, beliau tidak mau hanya menadahkan tangan anak-anaknya. Subhanalloh, orang-orang tua yang luar biasa. Yang malu kepada anak-anaknya kalau hanya menjadi peminta-minta di hari tuanya. Sementara di luar sana, di jalan, banyak pengemis dengan tubuh gagah, yang tak mau menjadi pekerja keras dan tak malu meminta-minta.

Setelah kami mengganggu acara tidur siang si Raka kecil, dengan mengulik-uliknya, dan kami culik ke rumah Bapak, sementara ibunya masih tidur... hehehe....sampai adik Earth alias ibunya mengambilnya lagi karena sudah saatnya Raka menyusu, kami diajak oleh Bapak untuk menengok masjid yang dulu pernah kutulis di blog ini sekalian sholat ashar disana. Teman-teman ingat gak yaaa.....Ya, masjid yang dibangun secara swadaya, dengan bantuan dana para donatur yang murah hati (beberapa kawan Earth yang sudah bantu, barakallah yaaa). Yang tukang bangunannya dari dusun itu, yang makan minum tukangnya di masakin ibu-ibu dusun itu, yang salah satu pekerjanya bahkan meninggal sebelum masjid itu selesai karena sakit. Semoga khuznul khotimah, amin. Dan, subhanalloh......luar biasa, masjid itu sekarang sudah jadi, berdiri tegak, kokoh....

Melihat masjid itu, masjid yang megah di tengah perkampungan miskin, sungguh membuat hati bergetar. Betapa siapapun yang terlibat di pembangunan masjid itu, mereka adalah orang-orang yang luar biasa. Beberapa bagian memang harus memanggil ahlinya, seperti tukang gypsum dan gapura. Tapi gotong royong yang dilakukan penduduk dusun itu unbelievable. Dan Bapak, ya Alloh, aku yang lebih muda dari beliau belum tentu bisa mengkoordinir penduduk itu, lari sana sini mempromosikan dan mencari donatur-donatur yang mau mengikhlaskan sedikit rejekinya. Saat itu, beliau bercerita, pernah mengajak seorang kenalan untuk menengok pembangunan masjid itu. Suami istri tamu tersebut, seketika mengeluarkan uang 2 juta untuk membantu. Alhamdulillah. 

Yaaa.....tubuh-tubuh tua dan penyakitan bukan berarti tidak dapat berbuat sesuatu yang berarti buat dirinya sendiri atau bagi orang lain. Dan sekarang, tumpukan batako yang kata Bapak sudah di drop dan akan dikerjakan untuk sebelum romadhon tiba, masih hutang, belum dibayar..dan beliau juga bercerita, saat pembayaran material atau tenaga, dihimbau untuk menyisihkan sedikit dan dikembalikan ke kas masjid, untuk diputar lagi buat beli  material...hahahh..dan hebatnya semua mau dan semua ikhlas....Nah, ini yang baru namanya keren benaran... 

Well, siapapun yang membaca tulisan ini dan berniat menjadi bagian dari orang-orang keren, silahkan hubungi Earth, di email nfr.earth@gmail.com atau DM ke twitter @EmakEarth yaaaaa.....


Tulisan ini buat kalian, my beloved parents, Bapak dan Ibu yang luarbiasa hebatnya......
Bapak, ibu, ...aku bangga, sangat bangga menjadi anak kalian...



Naahh....si eyang kakung yang bersiap-siap mau adzan ashar....we proud of you, bapak...kan kucontoh semangatmu...insyaAllah


Ini foto mushola yang diabadikan dan dipasang di dinding masjid diluar...mushola ini dulu yang biasanya dipakai warga sebagai masjid sebelum masjid baru dibangun

Dan ini adalah kondisi rumah penduduk disekeliling masjid...kampung yang sangat biasa...dengan warga yang luar biasa hebat