Life is too short to wake up in the morning with regrets. So, love the people who treat you right. Forget about the ones who don't, and believe that everything happens for a reason. If you get a change, take it. If it changes your life, let it. Fight your day with your heart, get win and never surrender for what you believed. Always spread love, always thankfull for what God gives to us. Remember, no body said it would be easy. They just promised it would be worth it.



Kamis, Januari 20

Something happened in that road..!!

Hari ini waktunya pulang balik ke Jogja.. karena pantura jalan macet dan rusak, jadi saya harus lewat Semarang karena saya biasanya lewat jalur Purwodadi-Solo-Jogja. Jalur yang saya lewati adalah jalan Muntilan-Jogja yang terkena banjir lahar dingin, dan sempat membuat terperangah karena pasir setinggi 3 meter ada di kanan-kiri jalan utama. Lebih mengerikan daripada yang saya lihat di televisi. Dan hari Minggunya saya harus kembali menyaksikannya karena harus mengantar saudara. Dan karena pocket camera saya selalu ada di tas, karena mengingat kadang-kadang ada moment yang tidak direncanakan, jadi inilah hasil jepretan saya dari dalam mobil yang berjalan.  
 
Perhatikan daun-daun pohon kelapa di gambar samping. Hampir semua pohon kelapa di daerah Jumoyo daunnya luruh kebawah. Kemungkinan besar karena tidak kuat menahan beban pasir ataupun abu. Tapi tanaman tersebut bertahan hidup.



Beberapa warga asik melihat sungai yang penuh dengan batuan besar, dan bayangkan timbunan pasir dan batu raksasa ada di pinggir jalan





Diseberang jalan, banyak kendaraan mobil dan motor yang berhenti disatu tempat, sehingga membuat kami penasaran pula ingin tahu sebenarnya apa yang membuat warga berkerumun, n' lets see this :


oooo... ternyata sungai kali putih yang jadi tontonan
Tetep aja saya masih heran, kok bisa sungai itu menghanyutkan batu-batu raksasa dan membawanya ketengah jalan raya. Bukankah kalau dilogika juga, air meresap ke tanah/pasir... tapi buktinya derasnya air malah membawa tumpukan pasir setinggi 3-4 meter ke jalan.. Subhanalloh.. hanya Yang Diatas yang tahu.

Lihat perbandingan tinggi my eci dengan batu di deketnya, cuman dia bukannya terpesona sama besarnya batu, tetapi bekas pohon kelapa yang masih tertancap kuat akarnya tapi hilang batang dan daunnya. 

Tapi semua bencana ada hikmahnya. Betul ? Yaa.. paling tidak seperti yang saya lihat saat itu memang iya. Ada sebagian yang dapat mengambil manfaat secara ekonomis. Check it out :

atau mungkin yang skala besar seperti ini :
Dan mungkin batu-batu yang mulai dipecah warga untuk membangun kembali rumah mereka yang terkena dampaknya. Paling tidak, sudah tidak perlu beli batu untuk pondasi.
Aaaahhh.. benacana selalu menyisakan getir. Semoga Jogja tidak mengalami bencana lagi. Juga daerah lain di Indonesia. Bencana seharusnya membuat kita tafakur, semakin bersujud kepadaNya. Koreksi atas apa yang telah kita lakukan selama ini. Karena semua hanya peringatan, bahwa hidup kita juga tak kan lama. Saya pernah berpikir, bahwa pemusnahan ras manusia yang paling ampuh adalah dengan bencana, dan akan digantikan oleh ras-ras yang baru. Jadi dengan adanya bencana menjadikan kita harus waspada, kapan kita akan digantikan oleh penerus kita, dan apa bekal kita di kehidupan kelak. Cuman pendapat..!!!

2 komentar:

Pakdezaki mengatakan...

Allahu akbar !!

Betapa besar kekuasaan-Mu ya Allah. Ampuni kami yang sombong dan angkuh ini berjalan di muka bumi Mu ini ...

Terima kasih foto2nya, mbak. Cukup untuk menjadi pengingat tentang dahsyatnya musibah...

earth-heart mengatakan...

Betul Pakde, dengan melihat langsung seringkali kita baru ingat bersyukur ya?